Friday, 28 June 2013

[REVIEW] Unearthly

"Dan semuanya sedang terjadi. Kepingan-kepingan itu sudah menyusun diri." Dia tampak lebih serius sekarang. "Apa kau sudah siap untuk ini, Nak?"
"Kupikir begitu," kataku.
Kuharap begitu.

Judul: Unearthly
Seri: Unearthly #1
Penulis: Chynthia Hand
Penerjemah: Dina Begum
Penerbit: Ufuk Fiction
Tahun: 2012
Halaman: 509
ISBN: 978-602-18349-1-6
I rate it 4/5 stars

Ini adalah pertama kalinya aku membaca karyanya Chynthia Hand. Dan ini juga pertama kalinya aku membaca tentang nephilim atau bisa kita sebut kaum malaikat. Jadi, aku nggak berharap terlalu banyak dari buku ini. Aku cuman pick this book randomly from shelves, lalu baca. Dan ternyata.. aku suka Unearthly. :D

Sebelum ke sinopsis, aku jelasin dulu nephilim itu apa. Bagi yang udah tahu, it's okay to skip this paragraph, langsung baca paragraf selanjutnya. Nephilim itu kaum malaikat. Tapi di buku ini mereka nggak menyebutnya nephilim, lebih sering bilang kaum malaikat atau keturunan malaikat. Kaum malaikat ini serba bisa. Mudah memperlajari sesuatu. Cerdas. Tahu berbagai bahasa. Rupawan. Kuat, nggak mudah capek. Cepat. Apabila mendapat 'kemuliaan', maka ia akan bersinar.

Clara Gardner, tokoh utama di buku ini, baru mengetahui kalau ia keturunan malaikat saat berumur 14 tahun. Menjadi malaikat bukanlah perkara mudah. Ia tinggal di bumi bukan hanya untuk bersenang-senang menikmati kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia normal. Melainkan untuk memenuhi 'tujuan'.

Yep, tujuan Clara adalah menyelamatkan seorang pemuda bernama Christian Prescott, seorang pemuda yang diduga tinggal di Wyoming, dari kebakaran hutan hebat yang terjadi di sekitar sana. Itu menurut kelebatan seperti mimpi yang mendatanginya, bedanya ia tidak sedang tidur saat mengalami kilasan penglihatan tersebut. Setelah mengetahui lokasi tujuan itulah, Clara, ibunya (Maggie), dan adiknya (Jeffrey), pindah dari California ke Wyoming. Clara kemudian bertemu langsung dengan Christian di sekolah barunya dan merasa bahwa dia adalah pemuda impiannya.

Benarkah? Lalu bagaimana dengan Tucker Avery, seorang pemuda yang selalu usil padanya? Clara juga terpesona dengan pemuda itu. Cinta segitiga? Yes, we call it like that. Clara menyukai Christian seperti memuja seorang dewa. Sedangkan Clara menyukai Tuck karena menghabiskan waktu bersama Tuck selalu menyenangkan.

Siapakah yang akan Clara pilih? Bagaimana dengan tujuannya tentang menyelamatkan Christian? Clara akan memilih antara kalah oleh takdir atau memperjuangkan kehendak hatinya sendiri..
***
Ini pertama kalinya aku baca buku tentang nephilim (tadi kan udah bilang woy) dan kesan pertamaku.. kok rasanya enak banget ya jadi keturunan malaikat. Perfect gitu. Cantik iya, pinter iya, dan yang bikin mupeng itu bisa segala bahasa. Lumayan banget bisa hemat uang nggak usah kursus ini itu. Duitnya bisa ditabung untuk beli buku. (?) Bisa pinter program kayak Maggie. Nggak usah mikir udah bebas dari error deh coding yang dibuat. Kalau begitu kan aku nggak perlu nyengir lagi pas lihat kertas hasil ujian program. Olahraga juga jadi poin unggulan. Kalo aku keturunan malaikat, mungkin nilai olahragaku dari SD sampe SMA nggak ngenes naujubilah begitu.. #MalahBukaAib

Fokus, Lin, fokus! Ini review, bukan jurnal pribadi atau catatan rapot! -_-

Okay, jadi, otakku yang cetek nangkep inti dari buku ini tentang cinta segitiga, selain tentang malaikat. Dan biasanya kalau udah ngomongin cinta segitiga, aku jadi parno sendiri. Tapi tetep aja aku lanjut baca meskipun parno (sebenernya parno karena seri keduanya belum diterjemahin dan takut digantungin sama ending buku pertama, dan iya, memang digantungin-_-). Jalan ceritanya ngalir gitu aja sih. Aku suka gaya penulisan Cynthia Hand, meskipun aku kurang suka sama Clara yang sifatnya tergantung mood begitu (ya, aku juga orang yg tergantung mood, makanya kesel ada yang nyaingin, malaikat pula (?)). Aku juga jadi tahu lebih banyak tentang malaikat setelah selama hidup cuman disumpal sama pengetahuan tentang sihir mulu.

Pada awalnya, aku 'teriak-teriak' sendiri kenapa harus Christian yang harus diselamatkan. Kenapa harus cowok 'itu' sih? Yep, aku dengan jahatnya udah kesel sama Christian just because he does exist. Dan aku mulai menyukai Tuck. Kalau anak-anak di sekolah pada suka sama Christian dan bersikap nggak apa adanya di depan pemuda itu, maka sikap mereka ke Tuck apa adanya. Mereka nyaman berteman dengan Tuck. Entah kenapa berteman sama Tuck buat kita bisa merasakan pengalaman baru yang menyenangkan.

Tapi di akhir.. oh la.. la.. aku nggak bisa berpihak kepada salah satu dari mereka. Aku nggak bisa jelasin kenapa, itu bisa kalian cari tahu sendiri. :) Umm.. gimana ya, aku jadi simpati sama Christian, Clara, dan Tuck. Simpati yang ujung-ujung malah berubah jadi kasihaaan banget. Kenapa sih harus begitu? Kasihaan. Yang namanya hati nggak bisa dipaksa, oh.. mama.. -,- Nggak! Ini nggak sad ending atau happy ending kok, teman. Tapi gantung! Kesel nggak tuh?! -____-

Karakter favoritku di Unearthly adalah Jeffrey, adiknya Clara. Dia memang masih kecil dan suka pamer kelebihan yang dimilikinya (tapi nggak sampai khilaf nunjukin identitas kalau dia manusia). Tapi, menurutku dia ini adik yang baik banget. Dia dikelilingi cewek mulu, sempet nepsong juga pas lihat Kay Patterson (a.k.a pacar/bekas pacarnya Christian) deketin dia. Namun, dia setianya cuman sama satu cewek, dan dia mengakui itu ke seluruh sekolah. Ah, love this part! Satu lagi, dia diam-diam sayang dan peduli sama kakaknya padahal di luarnya cuek bebek. :D

Mengenai pace-nya, buku ini tergolong cepat. Aku nggak bosen baca buku ini. Cuma agak sulit pas baca bab awal karena aku butuh 'penyesuaian' sama nephilim. Ceritanya juga belum terlalu seru. Wajar, ini buku pertama. Di sini kita akan lebih banyak membaca pendeskripsian kaum malaikat, termasuk macam-macamnya, daripada adegan action atau perang antar malaikatnya. (emang ada? Ya nggak tahu. Aku kan suka kalau ada adegan perang gitu, biar seru hehe..) -_-

Aku menikmati membaca Unearthly dan merasa bersalah karena udah numpukin buku ini di tumpukan paling belakang tanpa sudi melirik. Lalu kenapa dibeli? Iseng aja. Pengin tahu huehehe. ._. Ternyata aku lumayan puas sama buku ini dan sekaligus kesal juga karena aku belum tahu kabar tentang terjemahan buku keduanya. Mana katanya Ufuk ada masalah lagi. Huwaaa kayaknya bakal nyari ebook gratisnya aja deh. Mau sih beli bukunya, tapi berat dikantong huahaha. *nggak modal*

I recommend this series for those who love fantasy, especially those who want to know more about nephilim. :)) Oh, anyway, aku selesai baca Unearthly pas ultahnya Clara Gardner lho (21 Juni). #Pamer #IniSumpahGaPentingBanget

"Kita sering hanya melakukan hal-hal yang kita pikir diharapkan dari kita. Padahal kita punya kapasitas untuk berbuat jauh lebih banyak lagi." (page 97) 
"Tapi kalau aku menahan diri, aku merasa palsu. Dan itu lebih buruk. ... Aku tidak akan menahan diri. Aku tidak akan berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan diriku." Jeffrey (page 177) 
"Kau tidak tahu apa yang bisa kau lakukan. Kau tidak akan tahu sampai mencobanya." Angela (page 311)

5 comments:

  1. Yayyyy...ada temennya,....aku pun suka banget sama novel ini, masih berjuang membaca Hallowed sebelum menyusul Boundless...masih berharap ada yang nerjemahin buku 2 dan 3-nya...:)

    Salam kenal, Linda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak jelas nasibnya di tangan Ufuk. huhuhu... Tau gitu sekalian beli novel bahasa Inggrisnya aja yak..

      Delete
    2. Joel: Yuk kita tos sambil nangis karena looks like penerbitnya php-in huahahaha. XD

      Nana: Bener mbak, beli aja yg Englishnya. Kalau boleh nanti aku minjem huehehehe. *tabok bolak-balik*

      Delete
  2. mau koment 2 hal :
    1. Aku juga ngenes sama pelajaran olahraga, dan tiap kali ada permainan volli, pasti aku dipilih terakhir

    2. Banyak buku2 terbitan UFUK yg nasib sekuelnya ga jelas : Demon's Lexicon, Knife:Fairy Rebel,dan daftar akan terus bertambah, mengingat UFUK lagi ada internal problem

    maaf curcol di blog mu Lin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa kali curcol, santai aja lah.. sama aku juga hahaha. :D

      Tos dulu deh karena kita sama2 ngenes di pelajaran olahraga. Dan yah.. kayaknya besok2 bakal pasang siaga satu kalau UFUK nerbitin buku terjemahan baru (itu pun kalau mungkin). Takut di-php-in sih. Untung aja Hex Hall udah diterjemahin semua huehehe. Tapi.. sayangnya buku ini juga ga jelas nasibnya.

      Kita berdoa aja ya semoga ada penerbit lain yg mau nerjemahin (penerjemahnya kalo bisa sih orang yg sama hihihi). Amiin. :D

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...