Sunday 13 October 2013

[REVIEW] Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa

Kau baru bertemu dengannya. Mungkinkah waktu sesingkat itu bisa membuat seseorang sebegitu berarti? (hal. 158)

Judul: Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa
Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: Gagas Media
Tahun: 2012
Halaman: 300
ISBN: 978-979-780-589-0
Harga: Rp45.000,-
I rate it 4.5/5 stars

Florence L'etoile tidak pernah becus memilih pria. Tiap kali dia kencan dengan seorang pria, mereka akan berakhir menyakiti Florence. Karena itulah, orangtuanya berniat mengadakan kencan buta untuk putri mereka satu-satunya. Florence yang tidak setuju diam-diam lari dari rumah, kabur ke Honfleur!

Dalam perjalanan ke Honfleur, di kereta ia bertemu dengan seorang pemuda bermata biru yang memperkenalkan dirinya sebagai Vinter Vernalae. Saat itu, barang-barang yang dibawa Florence berserakan di sebelahnya, dan kebetulan si pemuda yang duduk di depannya (yang sedari tadi sibuk dengan handphone) sepertinya baruuuu saja membelikan tas wanita. Florence yang polos iseng bertanya tentang tas itu dan perihal tasnya yang rusak, yang telah ia buang sesaat sebelum naik kereta. Tanpa Florence duga, pemuda itu memberikan tas cantik yang terlihat murah (karena hanya dibungkus oleh bungkusan biasa) tadi untuk Florence, padahal si pemuda bilang tas itu untuk hadiah.

Lagi-lagi Florence yang polos bertanya kenapa Vinter begitu murung dan bingung selama memperhatikan handphone-nya. Vinter akhirnya bercerita. Kelompok seniman yang disewanya untuk melukis, membaca puisi, bermain musik, dan memainkan drama tidak bisa datang ke Honfleur, begitu pula seniman lain yang telah coba ia hubungi. Florence pun langsung menawarkan diri sebagai pengganti kelompok seniman itu. Hitung-hitung barter.

Dari sana lah kisah Florence dan Vinter dimulai. Dari barter hingga ke barter lain. Dari kekonyolah Florence hingga tawa lirih Vinter yang selama ini tidak pernah tertawa. Bacalah dan kau akan merasa hangat di tengah-tengah Honfleur yang dingin. :)

"Masa lalu memang mengubah kita dengan cara yang aneh, bukan?"
"Benar. Bisa membuat orang melukai dirinya sendiri."
(hal. 126)

Nah, ini sebuah kisah cinta sederhana, sebenarnya. Berlatarkan Honfleur yang ditaburi salju yang memberi perasaan damai. Kisah cinta yang bisa dibilang bersemi dalam musim dingin, pada pandangan yang pertama. Yah, aku rasa memang pada pandangan pertama, meskipun kedua orang itu belum menyadari perasaan masing-masing, tapi mereka merasa berat untuk berpisah satu sama lain ketika pertunjukan seni di aula Monsieur Zima telah usai.

Ada perasaan hangat yang menyusup saat aku membaca buku ini, sama seperti perasaan hangat yang aku dapatkan saat membaca buku Mbak Prisca sebelumnya, yaitu Eclair. Selain perasaan hangat, latar Honfleur dan pemaparan Mbak Prisca adalah faktor lain mengapa aku betah menghabiskan dini hari dengan buku ini. Oh, dan tokoh utama kita tentunya, Florence dan Vinter. Entah sudah berapa kali aku senyum dikulum tiap kali 'menyaksikan' kebersamaan mereka berdua. :)

"Kau tahu apa yang dikatakan Vinter ketika aku bertanya, bagaimana perasaannya saat kau pergi meninggalkannya?"
"Apa?"
"Katanya, "Seperti kehilangan separuh tubuhku.""
(hal. 206)

Saat membaca buku ini, aku tidak bisa berhenti berpikir kalau Florence adalah air mancur yang mengalir dan berdansa dengan indah, yang menyebarkan rasa bahagia terhadap orang-orang disekelilingnya, termasuk Vinter yang tadinya tidak pernah tertawa. Aku juga menganggap Vinter sebagai kastil es, tempat di mana Florence merasa Vinter lah tempat kembali. Vinter yang penyendiri. Vinter yang kaku. Vinter yang jarang tertawa (kecuali kalau ada Florence). Vinter yang baik. Vinter yang rapuh dan terluka. Vinter.. Vinter.. Vinter..

Mereka berhasil menjadi salah satu The Best Couple in Book versiku. Much love for them!

NB: Alasan aku mengurangi 0.5 bintang karena sejujurnya aku bisa menebak endingnya yang entah kenapa menurutku tidak asing lagi. x)

Terima kasih, Mbak Prisca, karena telah menulis kisah yang manis ini. Aku suka. You're one of my favorite Indonesian authors since I first read your masterpiece, Eclair, and then this one. Glad to read the other yours! And wonder if you can make another cute story with Indonesia as the setting. :p

RECOMMENDED! Salah satu romance yang harus dibaca oleh siapa saja yang suka romance!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...