Sunday, 24 March 2013

[REVIEW] Good Omens

Neraka bukan sumber kejahatan besar, menurut Crowley, sebagaimana Surga bukanlah mata air kebajikan; keduanya hanyalah dua pihak dalam permainan catur semesta ini. Pemeran utamanya, kelemahlembutan sejati dan kejahatan yang sungguh mematikan, berada tepat di dalam pikiran manusia. (page 115)

Judul: Good Omens
Penulis: Neil Gaiman & Terry Pratchett
Penerjemah: Lulu Wijaya
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2010 (first published 1975)
Halaman: 520
ISBN: 978-979-22-5622-2
I rate it 3.5/5 stars

Pernah dengar kata ‘kiamat’? Sebagai manusia, kita pasti udah dengar kata mengerikan itu dong. Yang belum cuman ngalamin kiamat besarnya aja. Kiamat kecil mah udah sering. Lantas, memangnya ada ya hubungan buku ini dengan kiamat? Ada. Ada hubungannya.

Di sini, kita akan ‘bermain-main’ dengan hari kiamat. Jangan salah paham dulu. Ini artinya bukan mempermainkan hari kiamat, lho! Yah.. anggap aja ini parodynya hari kiamat. -,-

Adalah malaikat dan setan.. yang berteman sangat baik—sumpah, ini kalian nggak salah baca! Ada pula anak yang bernama Adam, kunci dari Armageddon (hari kiamat) beserta tiga temannya. Ada buku jadul The Nice and Accurate Prophecies of Agnes Nutter, Witch—memang sengaja diberi nama ‘nut/gila’ kah? — dan keturunannya, si Anathema. Ada Newton Pulsifer sang Petugas Penggajian dan Tamtama Pemburu Penyihir, Shadwell sang Sersan Pemburu Penyihir, dan Madam Tracy (bukan terasi, lho, ya) si Jezebel Penggoda (hanya setiap pagi, hari Kamis sesuai perjanjian). Jangan lupakan kehadiran geng Hell’s Angel—masing-masing diberi nama KEMATIAN, Perang, Kelaparan, dan Polusi.

Setan tukang santai yang dipanggil Crowley ini bertugas menukar bayi yang lahir pada hari yang sama sebelas tahun lalu. Salah satu dari bayi tersebut adalah Adam, anak Antikristus yang nantinya akan memicu terjadinya Armageddon. Sayangnya, ia salah menukar. Akibatnya, saat bayi tersebut sudah cukup besar dan Crowley beserta sahabat baiknya, si malaikat cerewet Aziraphale, berencana untuk merawat anak Antikristus, mereka bingung sendiri terhadap perkembangan anak yang nggak menunjukkan tanda-tanda Antikristus itu. Mereka salah mengasuh anak. Dimulailah pencarian mereka berdua terhadap anak Antikristus asli yang telah ditempatkan di tempat yang salah..

Menurut jadwal, Armageddon akan terjadi pada hari Sabtu. Aziraphale dan Crowley nggak punya sisa waktu yang banyak untuk mencari anak Antikristus. Berpacu dengan waktu, Aziraphale dan Crowley yang ‘seharusnya’ mempunyai tabiat yang bertentangan itu bekerja sama mencari Adam demi MENGHENTIKAN Armageddon. Setan dan malaikat ini masih mau tinggal di bumi. Mereka nggak mau kehilangan bumi tempat mereka tinggal sejak berjuta-juta tahun lalu. Aziraphale juga nggak mau kehilangan koleksi buku-buku langkanya.

The Nice and Accurate Prophecies meramalkan Armageddon terjadi pada hari Sabtu. Juga Metatron dan Beelzebub, masing-masing perwakilan Surga dan Neraka ini menginginkan demikian. Mampukah Aziraphale dan Crowley menghentikan Armageddon dan tinggal di bumi lagi? Bagaimana nasib anak Antikristus yang tertukar itu? Read on and have fun!

…kalau pun kau menang, kau tidak benar-benar bisa mengalahkan pihak satunya, karena kau sebetulnya tidak benar-benar ingin mengalahkan mereka. Maksudku, tidak untuk selamanya. Kau akan mulai lagi dari awal. Kau akan terus mengirimkan orang seperti yang dua ini (Crowley dan Aziraphale) untuk membuat orang-orang bingung. Menjadi manusia saja sudah cukup sulit tanpa perlu ada yang datang dan membuat kami makin kacau. –Adam Young (page 471)

Nggak nyesal baca buku yang tebelnya tergolong seksi ini. Selain lucu, buku ini lumayan bisa nambah pengetahuan. Soalnya ada banyak catatan kaki di beberapa lembar halaman. Yah.. sebagian dari catatan kaki itu memang ada yang konyol sih. -_-

Beberapa hal yang menarik: 1) Setan dan malaikat yang bersahabat baik. They seem like they’re really belong to each other. P.S.: tempat pertemuan dua agen rahasia ini adalah kolam bebek di St. James Park, bebek-bebek itu saksi persahabatan mereka berdua, 2) koleksi buku langkanya Aziraphale, si malaikat. Aku juga mau dooong punya koleksi buku langka begitu! *mupeng 3) Aziraphale, si malaikat, menjelang kiamat nggak sengaja ngucapin kalimat ‘kasar’, padahal kan dia malaikat. Juga Crowley yang seharusnya jahat naujubilah malah bisa berbuat baik dan konyol begitu. XD 4) Percakapan Newt dan tiga alien. Hahaha ngakak kalau ingat itu. One of funny scenes I loved..

Two thumbs up for Neil Gaiman and Terry Pratchett, keren banget kalian berdua bisa menulis buku yang fun ini bersama. Idenya kreatif.. And yeah.. I favorite Crowley and Aziraphale here. Kapan lagi coba dua makhluk yang bertentangan gini bisa jadi sahabat baik?! :D Yang lebih 'jempol' itu kejadian-kejadian kecil yang ada di buku ini relate sama kejadian besar di akhir. Dan rata-rata kejadian kecil itu bukan sekadar untuk banyak-banyakin halaman, melainkan memang unsur penting. Kalau nggak ada kejadian-kejadian kecil yang dialami tokoh sampingan, mungkin kita malah bingung sendiri kok tiba-tiba udah kiamat aja, kan?

Mengenai banyaknya tokoh sampingan yang muncul sekali atau dua kali.. sebenarnya aku sendiri nggak ingat siapa-siapa aja atau setiap gejala kecil Armageddon yang dialami masing-masing tokoh sampingan (bisa-bisa pusing mengingat segitu banyaknya para tokoh). Aku baca sekali lewat, dan para tokoh sampingan pun banyak yang terlupakan. Yang kuingat cuman pria pecinta pohon. Wonder if today there’s a man who loves plants like he does. But, yeah, like what I’ve said before.. kalo nggak ada tokoh sampingan dan gejala kecil Armageddon, novel ini nggak bakal ‘jadi’ dan malah terkesan buru-buru.

Recommended book! Fun read although not the light one. Thank God it’s written in fun way. ^^ *lalu ikut-ikutan Crowley dan Aziraphale nyetel Water Music by Handle* Oh, omong-omong, Gaiman.. sebelum aku akhiri review ini, maukah kau menyampaikan salamku pada Crowley dan Aziraphale yang sedang memberi makan bebek-bebek di St. James Park? Aku akan sangat berterima kasih. :))

“Aku hanya ingin bilang,” katanya, “bahwa kalau kita tak bisa lolos dari ini, bahwa… aku akan tahu bahwa, jauh di dalam, ada sepercik kebaikan di dalam dirimu.”
“Bagus,” tukas Crowley getir. “Teruskan saja mengolok-olokku.”
Aziraphale mengulurkan tangannya.
“Senang pernah mengenalmu,” katanya.
Crowley menyambut uluran tangannya.
“Semoga bertemu lagi kali lain berikutnya,” katanya. “Dan… Aziraphale?”
“Ya?”
“Ingatlah bahwa aku tahu bahwa, jauh di dalam, kau cukup bajingan sehingga aku bisa menyukaimu.”
(page 482)

6 comments:

  1. Oh ini buku udah diterjemahin ternyata.. Baru sadar. Ehehe. Kemarin baru aja baca interview salah satu author di blog *lupa nama authornya, lupa juga nama blognya* dan dia bilang dia suka banget sama buku ini. Jadi penasaran. Ehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah lama diterjemahinnya, Mbak. Aku malah dapet pas lagi sale besar-besaran. Huehehe. :p

      Delete
  2. kupikir ceritanya seperti film horor the Omen, ternyata beda jauh :D

    ReplyDelete
  3. nah jadi kepikiran ini mirip Bartimeus lah =w= uoooooo bukuku cepatlah sampai ke Indonesia >_<!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabar yak, dan mungkin bukunya sekarang udah sampai (lirik tanggal komentarnya Mide). :p

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...