Saturday 17 November 2012

[REVIEW] Only the Good Spy Young


Judul: Only the Good Spy Young
Seri: Gallagher Girls #4
Penulis: Ally Carter
Penerjemah: Alexandra Karina
Desain sampul: Marcel A.W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2011 (first published 2010)
Halaman: 288
ISBN: 978-979-22-6873-7
I rate it 5/5 stars

Aku bersyukur sekali akhirnya aku bisa membuka lembar pertama sampai lembar terakhir buku ini (dengan mengabaikan tugas kuliah dan UTS yang belum kelar, tentunya huehehe). Hasilnya, buku ini sukses membuatku menganga dan mengoceh sendiri entah berapa kali.

p.s.: NO SPOILER, actually! Aku selalu mencoba untuk tidak membocorkan apapun dalam buku berseri yang aku review. Berani jamin review seri Gallagher Girls sebelumnya juga minim spoiler (atau bahkan nggak ada spoiler?). Kalau ada sedikit spoiler, ya maaf. :p

To the point aja, ya.

Bab-bab awal buku ini langsung cetar membahana, pemirsa. Masih ingat kasus penyerangan di atap gedung dalam buku sebelumnya? Mereka adalah para Circle of Cavan—aku rasa motif mereka tidak (belum) jelas, akan tetapi mereka adalah agen jahat yang menjadi musuh CIA dan MI6 sejak ratusan tahun lalu. Mereka menyebar di segala penjuru. Tidak gampang dikenali. Dan umumnya mereka agen yang sangat hebat dan berpengalaman. Dalam buku ini mereka disebut agen ganda. Kalau kita bicara mengenai mata-mata yang sangat hebat dan berpengalaman, itu artinya mereka pembohong yang sangat baik, jago acting, lihai, dan.. —khusus untuk Circle of Cavan—JAHAT!

Circle of Cavan berbahaya bukan karena apa mereka, tapi karena siapa mereka. Dan di mana mereka berada. Dan mereka bisa jadi siapa saja. Mereka bisa berada di mana saja. –Agen Townsend (page 118)

Cukup untuk introduction of Circle of Cavan. Selebihnya silahkan berkenalan dengan mereka jika kalian mempunyai nyali yang besar!

Keributan terjadi di Menara London saat Cammie dan Bex (ditemani orangtua Bex dan beberapa agen penjaga juga) sedang bermain seluncur es. Anggota Cavan berada di sana—menurut informasi yang didengar ayah Bex, Abe Baxter. Suasana langsung kacau. Lampu mati. Abe segera mengamankan Cammie karena Cammie adalah target Circle of Cavan. Di tengah kerumunan, Abe terlepas dari Cammie. Seseorang langsung menarik Cammie keluar dari kerumunan. Dia Joe Solomon—padahal beberapa menit lalu Zach (yang tiba-tiba muncul) berkata bahwa Joe hilang.

Secara harfiah, Cammie merasa aman. Namun juga bingung. Karena gurunya ini berbeda. Ia terlihat seperti orang gila. Ia sangat.. KACAU! Ia juga ketakutan.

Jembatan di atas Sungai Thames tempat mereka berdua berdiri sepi. Tapi kemudian kerumunan datang—keluarga Baxter dan agen yang memang menjaga Cammie. Mereka bersikeras menangkap Joe Solomon. Joe kini terkepung di jembatan yang terangkat bersama Cammie. Para agen bersiap menangkap Joe, tanpa alasan yang jelas. Belum. Dan keluarga Baxter berusaha 'menarik' Cammie dari jangkauan Joe. Tapi sebelum itu, Joe sempat memerintah Cammie untuk BERJANJI MENGIKUTI MERPATI. Entah apa maksudnya. Sebelum Cammie mengerti apapun dan beberapa detik sebelum para agen menangkap Joe, Joe sudah menceburkan diri dalam Sungai Thames. Menghilang..

Tak lama setelah peristiwa itu, Cammie mengetahui pernyataan sinting.. bahwa Joe Solomon adalah buronan CIA dan MI6. Bahwa Joe Solomon adalah salah satu AGEN CIRCLE OF CAVAN! Joe Solomon adalah AGEN GANDA yang bekerja untuk Circle of Cavan.

Benarkah Joe Solomon, guru Operasi Rahasia Akademi Gallagher untuk Wanita Muda Berbakat, merupakan salah satu agen Circle of Cavan? Apa maksud dari "mengikuti merpati"? Apa pula motif Circle of Cavan mengincar Cammie? Bagaimana pula misteri Blackthorne yang belum terungkap? Benarkah para agen Circle of Cavan direkrut dari murid terpilih Institut Blackthorne? Siapa sebenarnya Joe Solomon dan Zachary Goode? Masih banyak pertanyaan, tapi ada satu jawaban pasti mengenai mata-mata.. hidup dalam dunia mata-mata tak pernah jauh dari kebohongan!

“Jadi pertanyaannya,” kata Bex perlahan, “seberapa jauh kau mau melangkah?”
Aku menatap ketiga sahabat terbaikku di dunia. “Seberapa jauh yang diperlukan?”
(page 94)

Aku menyuguhkan seluruh jempol yang kumiliki dan jempol adikku untuk Ally Carter karena telah berhasil membuat seri ini berkembang pesat dan.. SERU! Diakhir bab dalam seri Gallagher yang ketiga memang menimbulkan banyak pertanyaan. Tentang Circle of Cavan yang jahat dan ababil. Dan Zach yang selalu ada saat Mr. Solomon ada. Juga rasa penasaran akan Institut Blackthorne itu sendiri. Kemudian di buku ini, aku akhirnya bisa menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Meskipun aku ternganga dan tidak percaya saat mengetahui jawaban mengerikan yang disuguhkan Mrs. Carter ini.

Hampir seluruh bagian di buku ini membuatku berhenti bernafas. Merasa terbawa oleh dunia mata-mata yang penuh dengan teka-teki. Berpikir dan bersyukur aku bukan salah satu dari mereka. Karena, mungkin jika aku jadi Cammie atau siapa pun itu yang berprofesi mata-mata, aku tidak tahu siapa yang harus aku percaya.

Aku tahu bagaimana rasanya semakin lama memercayai semakin sedikit orang sampai sepertinya kau hanya sendirian di dunia ini. aku tahu kaupikir satu-satunya hal yang tersisa dalam hidup adalah hal-hal buruk. Aku tahu apa yang kaurasakan, Cam. Aku tahu. –Macey (page 106) 
Hidup mata-mata justru soal mengambil peluang yang sepadan dengan mengambil resikonya. –Cammie (page 127)

Karakter yang diciptakan oleh Ally Carter semakin berkembang. Cammie yang selalu berani mengambil resiko dan menghadapi tantangan. Bex yang selalu waspada, kuat, pemberani, dan dewasa. Liz yang cerdas dalam memecahkan kode dan menciptakan peralatan canggih baru. Macey yang cekatan dan pengertian. Hubungan antara Cammie dan Zach juga semakin berkembang. Chemistry antara mereka dapet banget, menurutku. Padahal mereka nggak pernah menyatakan perasaan secara langsung, tapi mereka sepertinya tahu perasaan masing-masing. Aduuuh.. setelah membaca buku keempat ini aku baru sadar kalau Zach benar-benar keren! *telat*

Oh ya, ada orang baru di sini, namanya Agen Townsend (aku lebih suka menyebutnya Agen Tongseng hehe). Dia adalah guru Operasi Rahasia yang baru. Tapi sepertinya dia memang tidak punya niat untuk mengajar. Karena anak sepuluh, sebelas, dan dua belas tidak pernah mendapat misi Operasi Rahasia sama sekali. Dia aneh, menurutku. Dan sok keren. Cammie dan teman-temannya membenci agen sinting ini.

Bagaimana dengan Joe Solomon? Entah kenapa aku masih tergila-gila padanya, terlepas dari semua kebohongan dan fakta mengerikan tentangnya. Dari awal aku percaya Joe Solomon nggak salah. Dan aku sempat komat-kamit (berdoa) juga kalau berita itu cuman salah paham. Berharap bahwa Joe Solomon memang orang baik. Berharap suatu hari Joe bakal jadi suaminya Rachel Morgan, ibunya Cammie. (?)

Aku memberikan rating 5/5 karena buku ini memang pantas mendapatkannya. Sebenarnya kalau bisa, aku ingin memberikan 6/5 bintang. Tapi disebabkan oleh typo di covernya, aku kurangi jadi 5/5. Lagipula, 6/5 juga nggak tersedia di Goodreads.

Only the Good Spy Young: Cuma yang Lihai yang Bisa Jadi Mata-mata

Can’t wait to read the next series! Kira-kira kapan terjemahannya terbit? Ada yang tahu? Btw, I love the cover! Yang ini paling bagus dari buku sebelumnya. I love the shoes and the skirt sooooo much!

Sebelum review ini berakhir, aku ingin menyuguhkan hadiah untuk kalian:

Berhari-hari aku menginginkan jawaban—aku sudah memohon dan berkeras meminta kebenaran. Tapi sekarang kami diberi kebenaran, dan aku justru nggak mau mendengarnya. –Cammie (page 46) 
Ada hal-hal yang nggak perlu dikatakan di antara sebagian orang, kata-kata yang nggak terucap selama berpuluh-puluh tahun, bahkan sepanjang hidup. Ada begitu banyak hal yang—bahkan orang-orang yang paling berani di dunia pun—nggak cukup berani untuk mengatakannya keras-keras. –Cammie (page 110) 
Menyangkal hal yang tidak bisa disangkal hanya akan membuatmu terdengar seperti orang bodoh sekaligus pembohong. –Agen Townsend (page 206) 
Aku tahu sekali betapa berbahayanya harapan, bagaimana harapan bertumbuh dan terkadang mati, membawa serta pemiliknya. –Cammie (page 270)

Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Bundadari (Novi) yang sudah berbaik hati meminjamkan seri ini. Semoga Bundadari (Novi) dengan sukarela mau membeli buku berikutnya kemudian meminjamkan kepadaku. Amiin. :)
*nggak tahu malu*

2 comments:

  1. Astagaaaaa typo nyo masak di coverrr?!!!
    Baru tau akuu hahahahahahaha
    Heh, apa itu bundadari bundadari -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga baru tahu pas udah baca setengah isi buku trus iseng lihatin sampulnya yang lucu. :p
      Yah.. kamu kan Bundadari.
      :3

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...