Saturday, 27 February 2016

[REVIEW] Bite-Sized Magic

"... Sir Callum O'France mencampur dua kepalan tepung dengan satu kepalan bubuk cokelat dan satu kepalan gula putih. Dia menambahkan satu batang mentega dengan dua telur ayam dan satu kepalan susu, satu cangkak-ek vanila, dan lolongan Hag o 'the Mist, yang bahkan mengalahkan gemuruh perut keroncongan para penduduk desa." — Cake Kelaparan, Apokrif Albatross.

Judul: Bite-Sized Magic
Serial: The Bliss Bakery #3
Penulis: Kathryn Littlewood
Penerjemah: @putronugroho
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit: Mei 2014
Halaman: 347
ISBN: 978-602-1306-00-0
I rate it 3/5 stars


Setelah memenangkan kompetisi memasak Gala des Gâteaux Grands, Rose mendadak menjadi bintang. Setiap pagi ada saja wartawan yang mengetuk-ngetuk pintu rumah mereka, memotret apa saja yang bisa dipotret, dan tentu saja keras-keras menanyakan ini-itu. Seolah itu belum cukup, banyak sekali surat-surat yang menawarkan kerja sama, contohnya dari Keegan Kake dan Katy Perry yang memesan roti buatan Rose.

Namun, bukan ketenaran itu yang menjadi masalah utama. Salah satu dari kumpulan surat itu merupakan surat dari pemerintah: surat larangan operasi untuk toko roti yang tidak memiliki seribu pegawai. Toko roti Bliss pun terpaksa ditutup. :(

Tutupnya toko roti keluarga Bliss membuat seluruh penduduk Calamity Falls menjadi versi buruk dari diri mereka. Tidak ada lagi roti-roti keluarga Bliss yang cocok untuk masalah mereka masing-masing. Melihat ini, keluarga Bliss memutuskan untuk mengantarkan kue gratis secara rahasia kepada penduduk Calamity Falls, setidaknya sampai mereka berhasil menemukan jalan keluar dari masalah penutupan toko.

Sayangnya, setelah pengiriman roti, Rose yang pergi mengantar roti sendiri dicegat oleh pria berotot yang menawarkannya kerja sama. Namun, setelah Rose setuju, ia malah dimasukkan ke dalam karung dan dibawa ke sebuah pabrik roti, yang ternyata adalah Mostess Snack Cake Corporation yang dipimpin oleh Tn. Butter yang serakah.

Jika Rose ingin pulang ke rumahnya, ia harus menyelesaikan lima resep utama pabrik itu. Awalnya Rose setuju. Namun, ketika Rose menyelesaikan resep pertama.. Rose sadar bahwa itu bukanlah resep biasa. Itu adalah resep jahat dari Apokrif Albatross. Kue yang akan menyebabkan seseorang kecanduan kue itu. Kue yang bertujuan untuk menjadikan penduduk Amerika sebagai zombie-zombie pemakan roti.

Masih ada empat resep lagi. Bagaimana cara Rose menyelesaikan masalah yang secara tak langsung diciptakan dan disempurnakan oleh dirinya sendiri?

"Asosiasi Internasional Penggilas Adonan. Ordo gelap pembuat roti yang menguasai dunia melalui makanan kita. Obesitas? Diabetes? Gigi berlubang? Itu hasil pekerjaan jahat mereka." —Marge (hal. 97)

Setiap buku fantasi memiliki ciri khas tersendiri. Bliss memiliki ciri khas adanya sihir di setiap kue yang dibuatnya. Itulah faktor yang membuatku setia membaca buku ini sampai akhir! Buku resepnya juga bukan layaknya buku resep biasa! Setiap resep memiliki kisah sendiri, lalu bahan-bahan utamanya yang unik-unik, seperti kisah seseorang yang mengenal cinta paling membara, lolongan Hag o 'the Mist, dan Batu Saudara. :3

Meski aku masih menyukai unsur-unsur resep di buku ini, untuk keseluruhan ceritanya aku lebih memilih buku pertama dan kedua yang jauh lebih seru. Di buku ketiga yang merupakan buku terakhir, aku malah merasa unsur petualangannya jauh berkurang. Seolah-olah penulis memang main aman dan membuat Rose beraksi dengan mudah tanpa halangan. :(

Namun, disamping kekecewaanku barusan, untungnya di akhir penulis berhasil membuatku tersenyum karena ulah Ty dan Sage, juga turut bahagia karena Marge. Aksi berani si kucing bertelinga lipat bernama Gus dan si tikus pemain flute bernama Jacques juga membuatku bahagia. Karena mereka lah aku berbaik hati memberikan tiga bintang untuk buku ini.

Karena ini merupakan buku terakhir, aku ingin menuliskan kesan setelah membaca tiga buku dalam serial kudapan lezat ini. Setelah membaca buku pertama, aku keranjingan makan camilan, yang tentu saja nggak sehat dan bikin berat badan naik. x) Buku kedua, aku malah makin sering nonton Master Cheff. Nah.. setelah membaca buku ketiga ini, aku malah merasa dinasehati oleh penulis untuk nggak sembarangan beli makanan, apalagi kalau merk-merk-nya nggak jelas. Siapa tahu kan di dunia nyata ini ada orang sejahat Tn. Butter yang berniat memperbudak manusia melalui makanan? Ada baiknya berhati-hati. Lagian enakan makan masakan buatan sendiri atau masakan mama. Lebih sehat! :D

Terima kasih untuk tiga tahun yang penuh dengan kue sihir. :) Aku menantikan karyamu selanjutnya, Mrs. Littlewood. Ada petualangan sihir apa lagi nanti? Aku masih berharap Anda menulis versi lengkap buku resep Cookery Booke dan si resep jahat Apokrif lho! :p

"Kalau kau mencintai sesuatu, kau harus bisa melepasnya. Kalau tidak, dia bisa menggigit tanganmu sampai putus." —Ty (hal. 231)

EDIT (20 Agustus 2018):
Kukira ini buku terakhir, ternyata masih ada lanjutannya.
Maaf untuk kesalahanku ini qaqaaa..
dan nantikan review buku keempat di blog-ku ini~~~ :* 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...