Thursday 31 December 2015

Bookish Rewind 2015

source tumblr. font edited by me.

Tahun kemarin, Bookish Rewind-ku terdiri dari wrap-up, book kaleidoscope yang nggak pernah lagi kuikuti sejak tahun kemarin, dan resolusi akhir tahun yang seperti biasa gagal. Intinya campur-campur kayak gado-gado. Nah, mulai tahun ini Bookish Rewind kupisah dari wrap-up biar lebih rapi.

Nggak seperti tahun kemarin, buku yang kubaca kali ini lebih banyak. Aku juga kesampaian nyicip rasa baru, yaitu thriller dan puisi. Sayangnya, tahun ini review-ku malah ancur. Tahun kemarin itu aku tergolong masih lebih rajin dibanding tahun ini meski bacaannya cuman sedikit, soalnya hampir semua buku di-review. Bedanya dengan 2015, yang dibaca lebih banyak tapi hampir semua buku nggak di-review. xD

see my year in books here ^^

Aku berhasil membaca 52 buku dari 50 target buku. Jumlah 52 buku itu nggak sepenuhnya novel sih, eheheh. Jadi pas masuk bulan Desember kemarin, aku kaget challenge di Goodreads masih jauh banget dari target. Baru baca 30an buku. Ujung-ujungnya aku kejer pake komik aja, lalu pas udah lewat target, baru deh baca novel lagi. Iya, curang. xD

Ada yang suka curang kayak aku begitu? :p Tos deh kita!

Well.. dari 52 buku itu, akan kupilih beberapa buku terbaik yang termasuk dalam kategori book kaleidoscope. Ada 4 kategori untuk tahun ini, yaitu Best Book Cover, Best Book-Boyfriends, Most Favorite Couples, dan Most Favorite Books. Untuk masing-masing kategori, aku pilih tiga terbaik. ^^

best book-cover 2015
To All the Boys I've Loved Before - Jenny Han. Simple yet cute, right? :3
In a Blue Moon - Ilana Tan. Setuju kan yah ini jadi cover terbaik? Toko kue, lampu kuning yang menerangi tiap sudut toko. Ditambah salju-salju yang berjatuhan. Duuuh.. kesannya tuh hangat dan manis kayak roti yang baruuu aja keluar dari oven. Sesuai sama isinya yang juga manis. :3
Station Eleven - Emily St. John Mandel. Siapa sih yang nggak suka lihat bintang-bintang nempel di sampul buku begitu? Aku sih suka banget!

best book-boyfriends 2015
Sena dari Paris: Aline bukan dari anime Eyeshield 21. Ntar kita mau janji ketemuan di kuburan atau museum, Bang? .-. 
Elang dari After Rain bukan dari sinetron kolosal. Mak, maulah aku kapan-kapan kenalan sama cowok macam Elang itu! 
Raka dari CoupL(ov)e bukan temen dari kampus. *senyum-senyum sendiri* *lagi kumat*

most favorite couples 2015
Grey dan Jingga dari Grey & Jingga. Kisah cinta sederhana yang dikemas dengan manis. Antara senang dan baper tiap lihat momen Grey sama Jingga. :') 
Raka dan Halya dari CoupL(ov)e. Jangan bosen ih lihat buku ini muncul terus di kategori Bookish Rewind-ku. :p Aku lagi seneng banget sih sama pasangan sahabat yang satu ini! 
Lara Jean dan Peter dari To All the Boys I've Loved Before. Jangan bosen juga lihat buku ini muncul lagi. :p (a bit spoiler) Berawal dari benci, lalu jadi cinta. Yang aku suka itu proses munculnya benih-benih cinta dari hati mereka sih ya. ^^ (end of spoiler)

most favorite books 2015
Kategori yang satu ini merupakan paket komplit! Selain punya sampul yang cantik, isinya nggak kalah bagus. Karakter-karakternya juga merupakan karakter favorit. Dan tiga buku ini adalah buku yang berhasil bikin aku mewek: entah itu karena sedih atau haru. :') Bisa dibilang juga ini buku yang akan selamanya jadi buku kesayanganku. Nah, buku apa sajakah itu? Here they are..
The Miraculous Journey of Edward Tulane - Kate DiCamillo. Aku mikir cukup lama untuk nulis bagian apa yang menjadi favoritku dari buku ini. Ya sudahlah.. ujung-ujungnya aku bilang... semuanya! Aku suka semuanya! Perjalanan panjang penuh kerikil boneka kelinci bernama Edward, ilustrasinya... duh, aku nggak akan ragu kalau disuruh untuk baca ulang buku ini! 
Between Shades of Gray - Ruta Sepetys. Akhirnya aku baca juga buku yang punya nuansa sebelas dua belas sama The Thirteenth Tale. Meski ceritanya seratus persen beda haluan, namun nuansanya sama. Gloomy, gitu. Yup, aku selalu suka buku dengan nuansa gloomy, entah karena aku ini aslinya sering banget galau nangis atau gimana aku juga nggak tahu. :') Penggambaran masa penjajahan oleh Soviet disini detail banget. Aku sampe ikut-ikutan depresi selama baca. Aku juga sering banget ngelus dada, meringis, bahkan nangis. Duh, aku nggak lebay kan yah.. masa kalian nggak pernah juga sih emosional banget gitu pas baca buku? :" 
A Monster Calls - Patrick Ness. Pertama baca bab awal, aku merinding karena horor. Beneran! Serem banget malem-malem dipanggil sama pohon gede yang ada di kebon. (((kebon))) :" Tapi pas terus-terus aku baca, buku ini tuh ternyata cantiiik banget (meski beberapa bagian bikin aku depresi). Aku beneran jatuh cinta sama untaian demi untaian kata yang dijalin Patrick Ness di buku ini. Yaelah bahasaku alay banget. Tenang... aku juga mau muntah sendiri pas nulis kalimat yang ada untaian kata-nya itu. xD

Diantara buku-buku pilihanku di atas, adakah yang menjadi favorit kalian juga? ^^ Oh, btw, siapa boys in books yang jadi "korban fangirling" kalian tahun ini? :p

***

bookish goals for 2016

Hebat sekali, bukan, udah mau ganti tahun lagi? Aku sampe takut sendiri. :'( Masih banyak buku yang belum dibaca, masih banyak buku yang belum dibeli juga, dan seiring berjalannya waktu, bukannya timbunan berkurang, malah nambah. Kecepatan menambah buku baru bener-bener nggak sesuai sama kecepatan membaca. Dari tahun ke tahun. Always.

"Kak, ngapain sih beli buku lagi? Di rumah masih banyak buku yang belum dibaca! Lupa ya, kalo punya bagasi selusin?" .-.
"Cuman beli satu kok. Lagian bulan kemarin kan belum beli buku sama sekali."
 
"Kak, banyak banget itu belinyaaaaa. Kakak lagi marah atau gimana sih?"
"Tapi ini tuh lagi diskon 75%! Bayangin deh! Tujuh puluh lima persen! Kapan lagiiiii?"
"Ya tapi nggak sebanyak itu juga kali. Ongkos kirimnya bisa untuk beli satu buku gajah tuh!"
"Anggep aja itu ongkos pulang-pergi ke toko buku plus makan siang plus bayarin makanmu juga. Lagian disini ditulis
'Anda telah menghemat Rp xxxxxx'. Hemat banyak dong akuuu.. HAHAHAHAHA!"

Kalau aku baca ulang Bookish Rewind tahun kemarin di bagian bookish goals, bisa dibilang resolusiku udah tercapai. Bukaaaan.. bukan resolusi yang empat poin itu, tapi paragraf awal bookish goals yang ditulis dalam tulisan miring. Udah ketemu? Iya, yang tercapai malah resolusi itu. :" Untuk resolusi empat poin, yang tercapai cuman nomer satu. Nomer tiga juga berhasil sih, setidaknya sampai muncul perusak resolusi yang namanya DISKON BESAR-BESARAN DI AKHIR TAHUN! Nggak kuat lah aku ngejatahin beli buku di "saat-saat genting" seperti ini.. :')))

Meski resolusiku tiap tahun bisa dibilang selalu gagal, aku nggak pernah bosen bikin daftar alay begini. Alesannya cuman satu sih: biar tahun depan ada tujuan mau ngapain. xD Karena aku orangnya pemalu (HAHAHAHAHA), seperti biasa aku cuman cantumin resolusi yang berbau buku, yang sifatnya personal semacam ngerayain ulang tahun mantan calon pacar mah di tulis tangan di jurnal sendiri aja. :p

These are my bookish goals for 2016:
  1. Nggak salah nulis/nyebut tahun.
  2. Membaca 50 buku atau lebih.
  3. Lalu di-review! Kasihan tahu mereka yang penasaran sama buku yang udah kau baca, Lin! (Emang ada?) Pelit banget cuman buat mini-review kayak di wrap-up itu! :'(
  4. Mulai lagi tulis book-meme seperti Top Ten Tuesday, Wishlist Wednesday, dan Friday Recommendation, setidaknya ikutan sekali sebulan biar blog nggak melulu diisi sama review.
  5. GANTI TEMPLATEMU, LIIIIN! BOSEEEEN! x)

Kalian udah bikin resolusi untuk tahun depan? Udah siap juga beluuum menyambut tahun 2016? Oke, cobain ini ntar malem ya. Tutup mata kamu... tarik nafas yang dalam, lalu buang perlahan... buanglah bersama dengan rasa sesak di dada, entah itu karena persoalan cinta, keluarga, kampus, pokoknya buang! Terus ulangi tarik-nafas-lalu-buang sampai kamu merasa benar-benar lega. Udah lega? Oke... buka mata, lihatlah indahnya langit malam nanti sambil tersenyum. :)

HAPPY NEW YEAR!!!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...