"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu." —Dilan (hal. 27)
Judul: Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: DAR! Mizan
Tahun: 2014
Halaman: 332
ISBN: 978-602-7870-41-3
Harga: Rp59.000,-
I rate it 4/5 stars
Kisah ini dimulai dengan Milea masa kini, Milea yang telah bersuami. Melalui buku ini, Milea membagi kisahnya saat dia SMA. Tentang hidupnya yang tiba-tiba berubah karena kehadiran seorang tukang ramal jadi-jadian (ngeramalnya aneh-aneh lagi!) yang merangkap sebagai pemimpin tawuran, yang merangkap menjadi anak yang sayang Bunda, yang bernama Dilan. Pada awalnya, Milea merasa terganggu dengan kehadiran Dilan. Tapi lambat laun, sikap Dilan yang aneh dan (berani jamin) langka itu membuat Milea penasaran.. lalu suka.
Buku ini hanya berisi tentang kisah cinta yang biasa, jadi aku nggak bisa menjabarkan sinopsis lebih lanjut, karena memang keseluruhan isi buku ini adalah proses mereka jatuh cinta. Meskipun biasa, aku berani merekomendasikan buku ini untuk kalian karena: SERIUS INI SI DILAN UNIK BANGEEET!!! He's the reason why this book is pretty for me!
Awalnya aku sama seperti Milea, merasa terganggu dengan Dilan. Yang ada di pikiranku saat membaca bab-bab awal: "ini apaan sih si Dilan norak banget! Ramal-ramal apaan coba?!" dan aku nggak pernah nyangka kalau seiring aku melanjutkan baca buku ini, aku suka sama kehadiran Dilan. Istilahnya begini, kalo nggak ada Dilan nggak rame! :p
"Kamu cantik. Tapi, aku belum mencintaimu," katanya. "Enggak tahu kalau sore." (hal. 34)
...
...
"Pemberitahuan: Sejak sore kemaren, aku sudah mencintaimu. —Dilan!" (hal. 38)
Memangnya ada ya cowok ngasih kado ulang tahun errrr.... kalo aku sebutin hadiah dari Dilan untuk Milea, spoiler nggak ya? Ah, nggak usah disebutin ah, biar pada penasaran. :p Memangnya ada cowok yang ngobrol asik sama pembantu (yang udah tua) di telepon kalo si cewek yang lagi ditaksirnya lagi nggak bisa angkat telepon? Dilan romantis dengan caranya sendiri. Memang apa yang dia kasih ke Milea bukan hadiah-hadiah gede nan mahal, malah hadiah yang aneh-aneh, sering banget nggak modal uang malah! Pernah itu ya pas Milea lagi sakit terus Dilan kasih.... errr nggak usah disebutin lagi deh, biar penasaran. HAHAHAHA. *padahal nggak ada yang penasaran* In short, Dilan itu cowok langka yang cuma ada di buku ini. Glad to meet you, Dilan! :*
Eniwei, ini malah ngomongin Dilan mulu ya? -,-
Overall, aku suka ilustrasi yang digambar oleh si penulis sendiri. Yep, ada ilustrasinya juga lho! ^^ Aku juga suka sama ceritanya. Ringan juga menghibur. Aku berkali-kali cekikikan saat membaca buku ini. Yang lagi stress, silahkan coba baca. :p Romantisnya sederhana dan nggak pasaran. Kalau aja ada konflik yang bikin emosi naik turun, mungkin aku akan menggenapkan menjadi lima bintang. Sayangnya yang bikin emosi itu malah endingnya yang gantung! *jambakin rambut* "Oh, Mas Pidi Baiq, yang jadi suaminya Milea itu siapaaaaaa?" *penasaran*
Harapanku untuk buku ini cuma satu: tolong cepat terbitin buku keduanya!
"Tidak mencintai, tidak berarti membencinya." —Dilan
Milea 1
Bolehkah aku punya pendapat?
Ini tentang dia yang ada di bumi
Ketika Tuhan menciptakan dirinya
Kukira Dia ada maksud mau pamer
Dilan, Bandung 1990
29 Agt 2014: Baca Bareng BBI Tema Buku Baru Indonesia 2014
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 oleh Pidi Baiq
Doh, jadi penasaran. Banyak yang kasih rating bagus sama buku ini, padahal selama ini aku gak pernah tertarik buat beli meski berkali-kali melihatnya di toko buku. Mungkin karena covernya. :))
ReplyDeleteKang opan harus bacaaaaaaaaaaaaaa!
DeleteDon't judge book by its cover. #eaaaaaa
(Ceritanya ngomporin kang opan) :p